Monday, 4 April 2016

Bro Aldo...inspirator jenius

Oleh Hengky Ola Sura






Seminggu bertugas di desa Tuabao, saat rehat, saya lalu “nyasar” ke Patiahu. Di Patiahu saya bertemu dengan kakak senior kami yang saat ini jadi bruder SVD. Omong tentang Bruder Aldo berarti omong tentang segala hal yang berkaitan dengan pertanian dan peternakan. Dia memang khusus dikirim SVD untuk kuliah bidang ini. Jadilah sosoknya seorang yang jagonya luar biasa dalam bidang pertanian dan peternakan. Cerita-cerita seputar babi yang sebelumnya saya beli dari dia, kami lalu diskusi soal pengaruh MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Saya terkagum-kagum dengar penjelasan soal MEA dari Aldo. Hari-hari di kebun misi Patiahu, Aldo saya yakin tidak hanya asal kerja tapi rajin cari informasi dan juga pasti baca-baca. Dia jelaskan soal harga cabe, harga buah naga, dan soal ternak. Segala sesuatu yang kami cerita Aldo pasti bahas soal perhitungan ekonomi untung-rugi. Dia juga cerita bagaiamana dia memotivasi anak-anak SMK dari mana saja yang datang praktek di Patiahu untuk saat kembali ke rumah kalau belum sempat kuliah mulai kerja dan coba praktekan di pekarangan dan kebun masing-masing segala yang diperoleh dari Patiahu. Menarik memang karena segalanya langsung lihat contoh bagaimana Aldo menunjukkan kerja-kerja nyata dan pastinya sukses dengan hasil pendapatan yang wauw. Dari tanam cabe saja Aldo panen dan dapat puluhan juta. Setelah suguhkan saya kopi dan roti tawar, kami lalu jalan-jalan ke kebun cabe yang buat saya terkagum-kagum. Aldo jelaskan pada saya cara panen supaya cabenya dapat bunga kembali dan muncul buah lagi. Tentang ini yang paling berkesan adalah cerita Aldo tentang seorang Sarjana Komunikasi yang datang ke Patiahu dan mempromosikan pupuk dari sebuah perusahaan. Aldo dengar sungguh-sungguh dan dengan cara halus mengajak sang tamu itu untuk berkeliling ke kebun misi, Aldo tunjukan kebun cabe, kebun tomat dan semua yang Aldo tanam dengan menggunakan pupuk kompos. Aldo lalu iseng ajak pemuda Sarjana Komunikasi untuk coba bertanam cabai dan keuntungan yang bakal diperoleh dari jual cabai. Ah si pemuda tadi banting setir dari sales yang jalan-jalan promosi pupuk kimia lalu jadi petani cabai dan saat ini siap pasarkan cabainya. Dia sudah siap panen doikah no, begitu kata Aldo. Kami tertawa. Putar ke kandang babi saya tambah heran lagi. Aldo bahas seputar pembuatan ransum ternak yang enak dan buat babi sehat. Hehe. Aldo memang luar biasa. Saat hendak pamit pulang, saya bilang bro, jangan lupa sedikit rejeki dari kerjamu untuk orang tuamu di kampung, Manggarai Timur, apa jawab Aldo, no, saya punya orang tua sudah berkecukupan dengan bertani, mereka punya sawah, punya kebun kopi. Cukup untuk mereka hidup dan makan, kami semua anak-anak sudah sekolah dan mereka menikmati masa tua mereka. Mereka tidak mau saya kasih uang atau apa pun. Aldo lalu bilang saya tidak mau saat saya mati dan konfrater (sebutan untuk sesama anggota serikat dalam SVD) dan juga umat bilang saya kerja untuk perkaya keluarga saya. Wauw Aldo memang keren.


Aldo e saya pengen cepat-cepat pulang dan coba kerja sederhana dari yang saya belajar le. Aldo memang inspirator jenius. (#edisikalinisayaharusjadipetanibenaran)


No comments:

Post a Comment

Puisi-Puisi Gody Usnaat-Catatan Redaksi Hengky Ola Sura

POHON SINYAL :buat Anna 1/  sudah dua jam aku duduk di bawa pohon sinyal menanti sinyal datang  hinggap dan berki...